Social Icons

Rabu, 22 Januari 2014

Potensi wisata Flores Timur perlu Go International

Kabupaten Flores Timur sebagai Kabupaten kepulauan begitu kaya dengan panorama alam yang indah dan tradisi adat yang unik. Flores Timur juga memiliki sejumlah aset wisata budaya yang perlu dikembangkan dan dipertahankan keaslian budayanya sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang di Pulau Flores bagian timur ini. Dari beberapa tempat berpotensi untuk wisata di Flores Timur, Dusun Riang Pedang, yang terletak  di desa Ile Padung kecamatan Lewolema ternyata menyimpan segudang keaslian budayan Lamaholot. Berdasarkan survey lapangan Incito Prematur yang dilakukan oleh N.G Sebastian, mengatakan, desa ini layak menjadi tempat obyek wisata budaya tingkat internasional.  

Berbagai tradisi asli budaya Lamaholot masih dipertahankan sehingga desa ini selalu kebanjiran wisatawan mancanegara. Pada tahun ini sebanyak 317 wisatawan mancanegara mengunjungi Riang Pedang untuk menyaksikan proses perkawinan tradisional Lamaholot, proses pembuatan benang, proses tenun ikat serta kunjungan ke korke atau langobelen (rumah besar/ rumah suku) yang merupakan tipikal rumah adat orang Flores Timur. Dalam kunjungan tersebut para wisatawan juga menyaksikan atraksi budaya berupa tarian adat yang dilengkapi dengan busana adat yang masih sangat asli. 

Selain wisata budaya, para wisatawan juga menyaksikan panorama alam yang begitu indah dengan hamparan pantai yang hijau serta sebuah teluk hading yang membelah ujung Tanjung Bunga dengan Lewolema. Di desa ini juga para wisatawan menyaksikan hasil produksi dan proses pembuatan biji mente menjadi makanan ringan yang telah dikenal dunia internasional melalui lembaga Swiss Contak. Sistem perkebunan yang menggunakan pupuk organik dengan produksi biji mente ini membuat desa yang pernah menjadi korban Gempa dan Tsunami 1992 ini, menjadi perhatian para wisatawan.

Wisatawan Kembali Lagi Ke Lewolema.
Selain ke Riang Pedang Desa Leworahang kecamatan Lewolema, wisatawan mancanegara dalam kesempatan yang berbeda kembali mengunjungi Desa Bantala kecamatan Lewolema senin,(8/6/10). Kunjungan yang semakin marak dengan tujuan Lewolema ini membuat orang semakin bertanya ada apa di Lewolema.Desa Bantala sebagai tujuan wisatawan asal Amerika yang berjumlah 12 orang tersebut ternyata merupakan induk dalam tradisi budaya Lamaholot versi Lewolema atau dikenal sebagai Lewo Kakan.
Di desa ini pula tersimpan sejumlah aset wisata budaya berupa berbagai kelengkapan atribut budaya asli berupa sarung adat, gelang, topi dan sejumlah perlengkapan lain. Para wisatawan mancanegara dalam kunjungan tersebut merasa begitu bangga dengan tradisi budaya orang Flores Timur yang saat ini masih dijaga. Laksmono Santos pemandu wisata ketika dimintai komentarnya mengatakan 13 tahun silam budaya Lewolema masih sangat terasa.
Menurutnya saat ini sudah ada sedikit pergeseran budaya, sehingga Laksmono mengharapkan, agar budaya yang ada ini perlu dipertahankan, karena pihaknya akan terus berupaya untuk menjual budaya ini kepada para wisatawan mancanegara untuk semakin dekat dengan Lewolema.
Laksmono mengharapkan agar semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat dan elemen-elemen lain untuk tetap dengan caranya tersendiri membantu masyarakat untuk melestarikan budaya asli ini.
 
Ritual/ Bahasa Tutur
Selain memiliki tradisi budaya yang unik, Flores Timur juga Memiliki Ritual atau tuturan ritual yang tersebar di berbagai wilayah etnik Indonesia Bahasa sangat beragam. salah satunya tuturan bahasa yang cukup unik ialah tuturan bahasa yang berada di flores timur. kelompok etnik lamaholot disana menyebutnya lewak tapo, yakni tuturan ritual yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan tuhan, atau mereka sebut rera wulan tana ekan sebagai pencipta langit dan bumi dan ina ama koda kewokot sebagai roh leluhur mereka.
Ritual lewak tapo adalah proses membelah kelapa yang dimaksudkan untuk mencari tahu sebab kematian seseorang yang tidak wajar atau meninggal sebelum masa tua mereka. hal ini sekaligus bertujuan untuk membersihkan bobot dosa yang dilakukan orang tersebut ataupun keluarganya yang menyebabkannya meninggal dunia dan tidak akan terulang kembali di kemudian hari.
Pada pandangan orang lamaholot pengingkaran terhadap koda (kebenaran) menyebabkan seseorang mudah mati atau mati muda. Koda hampir mirip seperti norma yakni larangan atau perintah yang ditujukan agar terciptanya keharmonisan antar manusia, manusia dengan lingkungan dan yang terpenting manusia dengan sang pencipta. Seseorang yang mempunyai bobot dosa yang banyak akan ditimpalkan hukuman oleh rera wulan tana ekan berupa kematian yang tidak wajar. hal ini kemudian melahirkan tradisi ritual lewak tapo.
Simbol-simbol Ritual Lewak Tapo
1.Tapo / kelapa
Disimbolkan sebagai kepala manusia. karena kepala adalah pusat pengendali aktivitas manusia, kepala juga sebagai pengendali perilaku baik ataupun buruk. perilaku buruk tersebut yang mengakibatkan seseorang mengalami kematian yang tidak wajar, yang tidak lain adalah kendali dari kepala. lewat buah kelapa diyakini akan terungkap kesalahan – kesalahannya dan dilakukan pemulihan agar tidak terjadi kembali di kemudian hari.
 
2. Sirih Pinang
Ditujukan untuk menyapa atau untuk menghormati para roh leluhur ataupun para tamu pria yang dating. sirih pinang berbentuk seperti rokok. Sirih pinang juga disimbolkan sebagai jenis kelamin. Pinang ( wanita) dan sirih ( pria ). makna simbolik ini terdiri dari dua dimensi yakni :
a. dimensi sosialsebagai sarana pengikat atar semua orang yang terlibat dalam upacara lewak tapo. mereka dengan ikhlas ikut mensukseskan acara tersebut
b. dimensi religisebagai saran penyatu antara manusia dengan leluhur dan tuhannya. agar mendapatkan restu dalam pelaksanaan acara ritual tersebut.

3. Tuak
Minuman khas ritual lewak tapo ini juga memiliki dua makna yakni :
a. makna religious : tuak adalah sarana untuk menyatakan segala sesuatu yang dilaksanakan dalam ritual lewak tapo berada naungan leluhur. untuk itu leluhur sangat diutamakan dalam proses ritual ini.
b. makna sosial : tuak adalah sarana penguat sumpah antara mereka yang meminumnya dan menyisyaratkan ikatan social pada yang meminumnya.

4. Belegan : gumpalan kapas putih dengan jumlah yang ditentukan oleh molan (dukun). bertujuan untuk pengungkapan dan pembersihan bobot – bobot dosa yang dilakukan yang dapat menghambat jalannya upacara ini.
 
Ciri Bahasa Ritual
1. Diksi dan sajak cenderung tetap
2. Diucapkan oleh orang tertentu
3. Diucapkan pada tindakan ritual sakral
4. Digunakan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta atau leluhur.
5. bahasanya cenderung berdaya magis.
 
Identifikasi Bahasa Ritual
1. Bahasa sehari-hari yang ditingkatkan fungsi , bentuk dan artinya.
2. Punya bentuk/susunan yang cenderung tetap.
3. Puitis dan metaforis
4. Menyajikan polisemi , homonym dan sinomini
5. Bentuk dan makna berkaitan secara sistematis.
 
Keyakinan orang lamaholot adalah kebersamaan. dengan ini menunjukan tradisi lewak tapo mengandung makna persatuan sebagai hubungan antara manusia dan leluhur. makna persatuan dengan leluhur ini membangun suatu nilai religious tersendiri di masyarakat lamaholot. orang lamaholot juga berkeyakinan pula leluhur dan tuhan berperan penting dalam ketentraman , keharmonisan , dan keselamatan hidup. lewak tapo juga bertujuan untuk melindungi generasi berikut. makna pemujaan ini menyiratakan kesadaran kita sebagai manusia adalah makhluk yang tidak berdaya di hadapan sang pencipta. Artinya bahasa tidak hanya sebagai bagian dari budaya, tetapi bahasa adalah gambaran bahasa dari budaya masyarakat/penuturnya tersebut.




Perlu Upaya Pengembangan
Kepala Dinas Perhubungan,Pariwisata,Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur Drs.Thomas Padjon Tukan,M.Si ketika menerima kunjungan wisatawan mancanegara tersebut mengatakan bahwa kunjungan wisatawan asing memberikan makna akan pentingnya pengembangan pariwisata di Flores Timur.
Dikatakannya pula bahwa Pemerintah melalui Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika tetap terus berupaya mengembangkan program-program kepariwisataan untuk menjadikan Flores Timur sebagai daerah tujuan wisata.Terkait dengan itu pihaknya akan berupaya untuk mengembangkan obyek wisata di Flores Timur secara bertahap guna memenuhi kriteria sebagai obyek wisata yang menarik, apik,d an memikat bagi wisman, sehingga lebih lama tinggal di Flores Timur dan memberikan kenangan yang tidak terlupakan.
Perjalanan wisata budaya para wisatawan mancanegara tersebut terkesan menarik karena didukung oleh sarana dan prasarana serta Informasi yang cukup sebagaimana dikatakan Jhon Wilbert pemandu wisata Dinas terkait, khususnya dibidang Pengembangan Produk Wisata dan Pemasaran menyiapkan Leaflet guiding info, kalender Event Pariwisata, Jadwal atraksi upacara adat yang ada di Flores Timur selama satu tahun serta buku pesona wisata.
Mr. Gerard salah satu peserta wisata ketika dimintai komentarnya terkait perjalanan wisata di Flores Timur mengatakan bangga karena warga Flores Timur menerima rombongan wisman dengan baik, ramah,mempunyai kemampuan guide yang bagus serta pelayanan selama perjalanan tour terasa aman termasuk alur pergerakan lalu lintas yang begitu baik. Mr.Gerard mengharapkan perlu adanya peningkatan kondisi jalan dan areal pelabuhan Larantuka.

Daerah-daerah Potensi Wisata Dan Hal Yang Harus Dilakukan
Dunia pariwisata pada umumnya merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan dan memajukan perekonomian. Dan wilayah Flores Timur yang memiliki potensi pariwisata yang begitu banyak dapat kita manfaatkan untuk kemajuan perekonomian daerah Flores Timur. Untuk diketahui, berdasarkan hasil pantauan beberapa lembaga survey nasional di bidang pariwisata, mengatakan bebrapa waktu lalu, Flores Timur dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata yang bertaraf internasional selain Wisata Budaya Lewolema (Tanjung Bunga). Seperti, Danau Asmara, Jejak Kaki Gajah Mada (Tanjung Bunga), Pantai pasir putih Ritaebang (Solor), Danau Wibelen (Adonara), Pulau Konga, Selat Lewotobi dan Gugusan Pulau-Pulau Kecilnya yang indah dan masih banyak lagi tempat-tempat yang lainnya.
Menyikapi potensi ini, memang sudah seharusnya pemerintah daerah Flores Timur , dalam hal ini  dinas terkait, terus berupaya untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Flores Timur yang begitu banyak. Hal ini jelas membutuhkan proses yang tidak mudah. Tetapi bukan tidak mungkin. Untuk itu, pemda dan instansi terkait harus sesegera mungkin mencari formula jitu (strategi promosi yang tepat) untuk mengemas daerah berpotensi wisata tersebut menjadi daerah tujuan wisata yang menjanjikan demi meningkatkan PAD Flores Timur di bidang pariwisata. Sudah tentu, hal ini juga harus ditunjang dengan pembangunan sarana dan prasarana yang bisa memfasilitasi para wisatawan untuk mau dan betah berkunjung ke daerah kita. Seperti pembangunan sarana jalan, pemugaran hotel dan penginapan yang memadai mau pun SDM manusia yang mampu menerima setiap dampak dari kemajuan pariwisata di daerah Flores Timur.
Untuk mencapai segala tujuan diatas, ada beberapa hal yang mungkin harus dilakukan oleh Pemda dan Instansi terkait seperti :
1.    Menambah tenaga ahli pariwisata (sesuai kebutuhan) dalam Dinas Pariwisata
2.    Melakukan diskusi-diskusi pariwisata dengan tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh          masyarakat dan lapisan masyarakat
3.    Memberikan kursus-kursus pariwisata kepada tenaga muda yang peduli dengan masalah pariwisata di Flores Timur
4.    Melestarikan adat dan budaya tradisional yang telah ada
5.    Menjalin kerjasama dengan pihak swasta yang berkompeten
6.    Mencaari investor di bidang pariwisata untuk membangun infrastruktur pariwisata yang dapat dijual
7.    Melakukan kegiatan promosi yang terus menerus, dll
Selain hal-hal diatas, masyarakat Flores Timur juga dituntut untuk mau bekerjasama dalam mensukseskan program-program di bidang pariwisata (andaikata ada) yang digulirkan oleh pemerintah. Masyarakat kita harus sadar bahwa sektor pariwisata dapat mendongkrak pendapatan perkapitanya. Juga dapat menambah laju pertumbuhan perekonomian Floes Timur. Sehingga tujuan pengentasan kemiskinan dan kemakmuran masyarakat Flores Timur sedikit dapat tercapai. Sekian.
sumber : http://larantuka.com/

0 komentar:

 

ILE MANDIRI TOUR & TRAVEL

ILE MANDIRI TOUR & TRAVEL
Jl. Joakim BL, De-Rosari RT/RW : 08/03 No. 108 Postoh, Larantuka, Flores Timur, NTT - Indonesia, +62 383 232 5746 ( Shop ), +62 821 699 953 48 ( hp ), E : larantukatourtravel@hotmail.com, W : ilemandiritourandtravel.com, Blog : ilemandiritourtravel.blogspot.com
 
Blogger Templates